Kamis, 10 September 2009

Menjadi Penulis adalah Jalan yang Gersang...

Menjadi penulis tidak semudah menjadi petani. Tanaman kami kadang tidak diterima oleh redaktur koran, kadang pula ditolak halus oleh editor penerbit. Kami musti menakik remah-remah dari huruf-huruf yang berjatuhan dari meja. Ah, tapi kami ekstase dalam huruf-huruf, dalam shuhuf-shuhuf, dalam lembar risalah, yang mungkin bisa membawa pencerahan bagi siapa saja yang menemukannya.

Rabu, 15 Oktober 2008

Putting on the Writing Habit None of Those Old Excuses Will Work

by Carolyne Dekat
Your goal is to turn writing into a habit that you’re so passionate about, you won’t even think about stopping. To do that, you have to tailor your writing habit to fit you. Only you can do it, and your solution will be as individual as you are. It’s logical then to start with some self-examination.Try keeping a detailed log of what you do each day. Do this for however long you have the patience to do it, the longer the better. In the end, you’ll examine your log to look for these things:
1) What are some things that you do routinely in your day without thinking about them?
2) Where are some areas that you could buy out time?
3) When is your best time of day?
Finding Routines
Simply linking your writing to something that you already do on a regular basis can boost your success. For instance, if you spend some time every morning nursing a cup of coffee, try settling in with a pen and paper and doing some writing at the same time. Other possibilities may include writing during work breaks or at lunch, writing after you brush your teeth at night. If you walk your dog and come up with terrific ideas while you do it, why not spend the first ten minutes after you get home writing them down?
Buying Out the Time
Sometimes you’ll find that there are things that you do in your day just because that’s what you’ve always done and not necessarily because you enjoy or need to do them. One example I read about is watching the late night news. I honed in on this because it is something I do. However, I watch the news earlier in the evening, and rarely does anything change drastically in the four hours between the two. So this would be an ideal time for me to tune out the TV and tune into writing.The thing is, you’ll never find the time to write. We are given a set number of minutes in a day and no one is going to hand us any extra. If you’re going to write, you have to make up your mind that you’ll buy the time from other activities to do it.
Your Best Time of Day
What is the best time of day for you to write? Look for spots in your day when you’re at your peak and when you’re least likely to be interrupted. We’re Not Talking Marathons HereThis can be a huge stumbling block. If your writing is hit and miss now, it’s absurd to say that you’re going to begin writing an hour a day, every day, starting now. It's okay to have that as a goal, but you need to work up to it.Start with something that doesn’t intimidate your internal critic. Say ten minutes a day, three times a week. What’s ten minutes out of an entire day? You still have 1430 other minutes to spend on all your other obligations. That’s all you’re looking for right now—a ten minute window when you can sit down and create on a regular basis.
Your Assignment
Decide now how long you would like to do keep an activity log and then go for it! Click here for a form to make it easy. (I told you, no excuses!) Remember to keep the log at work because there may be opportunities lurking there, too.

Jumat, 10 Oktober 2008

Bunga Kehidupan

Tidak ada siswa sekolah yang tidak merasa gembira, pada saat dirinya naik kelas. Setelah satu tahun mempelajari berbagai macam ilmu pengetahuan, pada saat akhir tahun mereka akan menikmati hasil dari jerih payahnya. Keberhasilan dalam menguasai materi-materi pelajaran di kelas sebelumnya, menyebabkan para siswa berhak untuk menerima pelajaran yang lebih rumit dan beragam di kelas yang lebih tinggi.
Diantara kebanyakan siswa yang merasakan kegembiraan pada saat naik kelas, salah satunya adalah Anita yang biasa dipanggil Nita. Nita sekarang naik kelas tiga di sebuah SMP Negeri. Sebagaimana keumuman yang terjadi, siswa-siswi kelas tiga SMP secara fisik dan psikologis telah mengalami perubahan dalam berbagai hal, mereka mulai meninggalkan masa kanak-kanak menuju masa remaja.
Masa remaja merupakan masa yang amat mengesankan bagi sebagian besar orang. Banyak cerita dan kenangan indah dalam hidup terjadi pada saat remaja. Kebanyakan kenangan mengesankan tersebut terjadi pada saat masih bersekolah, yang dilalui bersama dengan teman-temannya.
Sebagaimana remaja putri yang menyukai tanaman bunga, Nita juga memiliki kegemaran menanam bunga. Dipekarangan depan rumahnya yang luas, Nita mempunyai taman yang ditumbuhi dengan berbagai macam bunga warna-warni. Taman bunga itu sudah ada sejak Nita masih kelas lima Sekolah Dasar, dan sampai sekarang masih terawat dengan baik.
Bahkan tanaman bunga yang ada di taman itu, semakin lama semakin beragam jenisnya. Nita tidak pernah merasa bosan untuk terus merawat taman bunga miliknya. Setiap kali ada tanaman yang berbunga bagus, Nita pasti akan menanamnya di taman untuk menambah koleksi tanaman yang sudah dimilikinya.
Halaman depan rumah Nita nampak semakin indah, dengan berbagai macam tanaman bunga yang ada di taman. Bau harum semerbak tercium dimana-mana, pemandangan di sekitar rumah juga semakin enak untuk dipandang mata. Orang tidak akan merasa jemu memandang taman bunga, meskipun setiap hari terus memandanginya.

(to be continued)