Menjadi penulis tidak semudah menjadi petani. Tanaman kami kadang tidak diterima oleh redaktur koran, kadang pula ditolak halus oleh editor penerbit. Kami musti menakik remah-remah dari huruf-huruf yang berjatuhan dari meja. Ah, tapi kami ekstase dalam huruf-huruf, dalam shuhuf-shuhuf, dalam lembar risalah, yang mungkin bisa membawa pencerahan bagi siapa saja yang menemukannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar